Lewat mata najwa banyak kebenaran yang terungkap lewat mata najwa yang tadinya kita tidak tau jadi tau. lewat mata najwa dari yang kita sebelumnya belum mengerti sekarang jadi mengeri. siapa yang salah siapa yang benar. ada sebuah keistimewaan disitu yang mana setiap pertanyaan yang di ajukan mata najwa selalu membuat yang di tanya tak bisa berkilah. dari kata-kata cetus nan sopan ini lah banyak dari para tamu undangan selalu memilih untuk terbuka.
Yang berkenaan dengan tema kita sastra pada acara mata najwa selalu di tutup dengan sebuah kata-kata bijak, yang mana kata-kata bijak mata najwa ini sangat indah. di bacakan secara lantang oleh najwa sihab dengan mimik dan nada yang pas seolah-olah kata-kata bijak itu merasu dan menyentuh hati para pendengarnya. iya kata-kata bijak najwa sihab selalu mengkritisi dari kenerja pemerintahan yang setiap harinya semakin semrawut saja.
Baik lah sahabat tak usah terlalu berpanjang lebar menunjukan semua keelokan dari acara tv yang satu ini. karena fokus kita adalah pada kata-kata bijak mata najwa maka saya akan langsug saja memberikan beberapa kata-kata mutiara dari najwa sihab. berikut adalah kata-kata bijaknya semoga menikmati.
God Bless
Teruntuk mereka yg bersemangat muda,
musik rock adalah makanan bagi jiwa.
Rock yang memancing teriakan dan jejingkrakan,
adalah anarki yang mencairkan tatanan.
God Bless pernah jadi katarsis bagi yang
berjiwa muda saat politik hanya “sekadar panggung sandiwara.”
Sebab pecinta musik rock menghargai
kejujuran sikap terbuka “tanpa hiasan tanpa lukisan.”
Daripada menjilat penguasa yang
tingkahnya bikin geli, mereka lebih suka “menjilati matahari”.
Jiwa-jiwa gelisah yang mencari “semut hitam”
di antara sumpek dan pengapnya kehidupan.
Mereka menyukai “bukit yang terbuka”,
“sebatang sungai yang membelah cerahnya huma.”
Mari bersuka jangan berdusta,
dengan musik rock sebagai pengantarnya.
Lompat-lompatlah ke udara sambil teriak sekeras-kerasnya.
Tak ada yang bisa menjadi penghalang, sebab
“rumah kita hanya berpagar alang-alang.”
Panjang umurlah hai God Bless.
Karena sungguh engkau ini milik kita.
Siapa Layak Pimpin Kpk
Mencari komisioner KPK butuh negarawan,
mereka yang tahu apa yang jadi kebutuhan.
Paham apa masalah negara ini dimulai
dengan melepaskan kepentingan dana filiasi.
Butuh seluruh dukungan politik untuk
KPK bekerja dari kepala negara hingga wakil rakyat kita.
Tak ada capim yang layak tanpa proses dan seleksi yang ketat.
Hebat memutuskan sosok berkualitas,
berani mengabaikan yang tak pantas.
Komisioner KPK bukan hasil politik representasi,
tak otomatis hakim, jaksa atau polisi.
Memutuskan komisoner selalu soal kapasitas
dan tentu saja kejelasan integritas.
Kita butuh KPK baru yang berwibawa di saat
yang sama bijak untuk bekerja sama.
Menjadikan sesama penegak hukum sebagai mitra
seraya terus membersihkan sapu kotor mereka.
Penyeru Perlawanan
Dalam dunia penuh pura-pura,
anak muda sibuk memisahkan dusta dari kata.
Mereka ada di hutan dan tanah kita
di lorong pabrik dan di jalan raya.
Pemuda tak sempat jadi anak manis
melihat kepongahan terasa begitu sinis.
Ruang publik didefinisikan oleh uang,
air di kampung pun kering kerontang.
Alam berubah menjadi bencana atas nama
investasi sudi dikeruk dan dijarah.
Bagaimana anak muda bisa diam
ketika aparat justru miskin teladan.
Apa yang salah dibenarkan,
tersesat dalam pekatnya konflik kepentingan.
Mari menyeru perlawanan lewat berbagai cara.
Bekerja, mencipta, bersuara, bergerak dalam karya.
Karena asa tidak hanya ada di tangan penguasa
tapi dalam kehendak warga yang berdaya.
Cinta Untuk Negri
Tanah air adalah sebuah buku yg terbuka,
setiap generasi harus mengisinya dengan karya
Yang menjadi pena adalah kebaikan,
yang menjadi tinta adalah kemanusiaan.
Masa depan bangsa menjadi karya bersama,
dari rakyat jelata hingga pemimpin di singgasana.
Yang harus dibabat adalah egoisme dan kebencian,
yang mesti dirajut ialah solidaritas dan kepedulian.
Sebab Indonesia dibangun tokoh-tokoh yg memandang jauh ke depan,
bukan hanya sibuk sandang pangan apalagi perhiasan.
Saatnya yang muda yang berperan
dengan kreativitas yang tak gampang padam.
Jangan takut dengan kegagalan, kerja keras dulu,
pencapaian menyusul kemudian.
Bekerja dan berbuatlah dengan sebait puisi,
aku mau berkarya seribu tahun lagi.
DPR Dalam Pengawasan Rakyat
Hikayat wakil rakyat kita masih
diramaikan kisah hura-hura belaka.
Advokasi & mutu legislasi melambat,
sementara perjuangan kesejahteraan anggota sendiri meningkat.
Kunjungan kerja jadi sorotan,
sebab kandungannya lebih mirip pelesiran.
Ada pula pimpinan parlemen kita seolah mencatut
rakyatnya untuk politik di Amerika sana.
Mudah memanjakan calon presiden orang,
gamang berempati soal-soal rakyat sendiri.
560 wakil rakyat ini bukan sembarang,
dipilih untuk lantang & kencang.
Berbicara untuk dan atas nama kita,
Bukan semata urusan anggaran mereka.
Memperbaiki martabat anggota dewan
memang butuh seluruh rakyat dan segenap tekad kuat.
Belajar Dari Jendral Soedirman
Pemimpin seperti Jenderal Soedirman
tak akan pernah meninggalkan barisan.
Ia bersedia menderita karena rakyat
juga sedang merasakan nestapa.
Daripada menyerah dan diasingkan,
ia memilih gerilya di dusun dan pegunungan.
Tidur di gubuk yang sama dengan pasukannya,
makan dengan menu serupa dengan rakyatnya.
Soedirman manunggal dengan rakyat,
ia tak berjarak dengan yang melarat.
Karena memimpin adalah juga menderita,
bukan bermewah-mewah dengan harta.
Dengan itulah ia memperjuangkan kemerdekaan
dengan mempertaruhkan semua kemungkinan.
Sebab kemerdekaan yang tak diperjuangkan,
tidak akan pernah dimenangkan.
Generasi berikutnya yang harus melanjutkan
agar pengorbanan generasi soedirman tak disia-siakan.
Karena kemerdekaan yang gagal diisi
hanya akan menjadi narasi yang penuh basa-basi.
Kocok Ulang Mentri
Menteri-menteri boleh silih berganti
tapi Tuan Presiden tak boleh kehilangan arah dan visi.
Buat rakyat siapa Menterinya tak soal
tapi ke mana arah negara dibawa ini menjadi pasal.
Menteri-menteri hanya pelaksana
dari kemauan dan capaian Nawacita.
Presiden sebagai penunjuk arah,
bukan pekerja atau pendengar titah.
Menteri tak boleh hanya cakap bekerja
tapi ternyata tak bisa dipercaya.
Berjuang mewujudkan Nawacita
bukan sekadar memasarkan bisnis negara.
Kita butuh Mentri Ekonomi yang menunjang
mengatasi besarnya pasak dari tiang.
Membangun Indonesia dalam prioritas dan
itu seharusnya hajat hidup orang banyak.
Selamat datang Menteri-menteri pengganti,
jangan pernah lupa untuk siapa Anda mengabdi.
Sekian semoga ini bisa bermanfaat buat sahabat semua yang membaca dan juga bisa menyentuh dan menginspirasi sahabat-sahabat semua.