Dan jika berbicara masalah kerajaan singasari maka anda akan ingat dengan peristiwa ken arok dan kendedes dan juga keris empu gandring yang mana cerita itu sudah sangat melekat pada benak kita. Dan berkenaan dengan itu kali ini saya akan mencoba berbagi puisi yang menceritakan tentang kisah kerajaan singosari. Dan berikut adalah puisinya semoga sobat suka dengan puisi yang menceritakan sejarah kerajaan di indonesia ini.
ASAL MUASAL KERAJAAN SINGOSARI
Di lembah gunung Arjuna
Kota dingin berkabut elok rupa
Kadipaten Tumapel itu namanya
Tunggul Ametung sebagai Sang Raja
Terkisah wanita cantik jelita
Ken Dedes seorang gadis desa
Pesonanya memikat Sang Raja
Dipersunting sebagai permaisuri istana
Ken Umang istri yang tertua
Menaruh dengki karena cemburu buta
Dengan Ken Arok mereka kudeta
Keris mpu gandring sebagai senjatanya
Tunggul Ametung begitu percaya
Pada Ken Arok sebagai punggawa
Saat tidur tertikam tanpa daya
Keris mpu gandring menancap di dada
Setelah Sang Raja binasa
Ken Arok mengambil semua istrinya
Harta benda juga tahtanya
Dengan piawai memerintah kota
Kecantikan Ken Dedes masih sempurna
Memikat Ken Arok penganti Sang Raja
Walau telah berbadan dua
Ia pun tetap sebagai permaisuri istana
Kadipaten memberontak pada kerajaan
Ken Arok memimpin peperangan
Dengan gagah meraih kemenangan
Kadipaten pun menjadi kerajaan
Ken Arok menjadi Maha Raja
Singosari dijadikan sebagai nama
Keris mpu gandring sebagai pusaka
Membawa kerajaan semakin jaya
Inilah kisah Ken Arok Sang Maha Raja
Singosari dengan kejayaannya
Hingga kini masih melegenda
Kegagahan juga keberaniannya
Puisi by : Pairun Adi
Malang, 20-02-2016
BANGUNLAH DARI ILUSI
Diksi-diksi rayu meliuk pasti
Menawan hati pemuja sepi
Di lembah-lembah sunyi tak bertepi
Yang haus akan desah ilusi
Tertawa lepas
Hasrat birahi terlampias
Akal sudah tidak waras
Yang penting puas
Hilang kendali
Hati menjadi mati
Surga dunia dinikahi
Nirwana yang pasti tak peduli
Oh ... jiwa-jiwa sunyi
Cepat kembali pada Illahi
Sebelum Izrail datang mengunjungi
Dan tak ada kata ampun lagi
Puisi by : Bulan Rhyndani
KEDIRI, 21-02-2016
DE JAVU
Entah kapan
aku merasa, kita pernah begitu dekat
bernyanyi
mengukir cerita di merahnya senja
kau letakkan kepalamu di bahuku
entah dimana
kita pernah mendaki sepinya dinding malam
penuh peluh
sedang kita tak saling kenal
Puisi by : Romeo Suffer
Cibinong 18-02-2016
JUMPA
Lara telah merana berduka di pojok lembaran-lembaran masa
Haru rindu melayung jingga memeluk rindu asa yang pasrah
Hanyut terbawa arus kesendirian yang memicu diriku pada kekekalan
Getar lembut yang menemukan sinar rembulan di relung hatinya
Debar kerling lubuk kalbu yang menyahut pesona kasih kirana
Nurani menghijau tumbuh sumbur mengisi ruang semesta jiwa
Memancarkan kharisma jiwa yang berdendang dengan pilihannya
Samudera kasih tak bertepi yang menyapa nurani terdalamku
Tak kuasa hamba memandang cemerlangnya di pelupuk kalbu
Jatuh hati menjadi bahasa hati teragung meresap menggurat
Hati dahaga yang mengulum seberkas kirana yang berninar-binar
Tak terhenti langkah nafasku menyambut belaian cahaya kirana
Keindahan diatas keindahan yang memercik santun kalbu nuraniku
Menjumput pernik-pernik mutiara yang riang bergelantungan
Di semesta alam bawah sadar yang dituntun oleh kearifan sejati
Kidungku telah lelah di dalam penantian panjang yang mencerahkan
Gelombang badai bukan lagi prahara yang dibenci serta ditakuti
Tapi hatiku telah berselancar diatas tulus ikhlasnya sebukit berkah
Puisi by : s wijanarko
Yogyakarta, 21-02-2016
API DI GUBUK RASA
Mari Dik, dekatkan di surya ini
Hingga benderang mata cintamu
Jangan dekat biarlah begini
Agar tak luluh kembang hatimu
Warnawarni kehidupan
Berdandan demi keabadian
Bukankah ini permainan rasa?
Hingga maut menuai dosa..
Mari Dik, mari sudahi
Cerita perang di atas dahi
Kuyup tubuh berkubang dendam
Awan hitam datang menghantam
Lidah ini tiada bertulang
Meleter indah bersyair panjang
Di dalam g'lap sunyi 'cekam
Doa dan benci saling mencengkram
Tak ada yang tak dapat di ihklaskan
Tak ada yang tak dapat di maafkan
Biarlah Api di gubuk rasa
Menyala t'rang hanguskan dosa..
Puisi by : Wazeng
HARU
Melantai bersama cahaya sang mentari
Menyapa sisa-sisa sinar rembulan
Yang sedang beristirahat di serambinya
Mengirim salam pada bintang kejora
Mengalirnya kebahagiaan berlapis kirana
Yang tak kuasa nurani membendungnya
Wajah merona kasih merah jingga
Hati indah menghijau terbuka semesta
Menggulung gundah menggurat di hati
Menyambut eloknya secercah harapan
Menangis haru merasakan pesona karunia
Puisi by : s wijanarko
Yogyakarta, 21-02-2016
PAGI MENYAPA
Subuh menjelang sampulkan
Membungkus pagi buta
Mengupas daun-daun bersemi
Gantikan gugusan telah gugur
Angin menyentuh tubuh
Terasa di kening dalam sapaan
Saat musibah meringankan beban
Senyum berganti melekat rupa riuh
Mentari pun mengangkat derajat
Dari pancaran cahaya munajat
Hari pun tunduk pada sahadat
Seluruh alam menyerukan
Hingga raga makin segar
Menghirup isi alam semesta
Dalam jiwa yang penuh semangat.
Puisi by : Lukman.S
Losari, 21-02-2016
PUISI UNTUK KEKASIHKU
Kesempurnaan memang tak berpihak kepadaku
Tapi dari dasarnya hati, cuma kamu yang sanggup membuat debar setengah mati
Rentang jarak rentang waktu
Di sepanjangnya kan kuukir merah jambu igamu
Tapi aku sesempurna itu
Ketika kupetik bibirmu, aku lupa akal sehatku
Saat aku belai rambutmu, aku nakal menyentil hidungmu
Ketika aku genggam jemarimu, aku rusak aturan napasmu
Dan ketika kaudiam, aku lupa segala-galanya
Tapi aku masih tak sempurna
Karna cinta membuat buta
Babu babi, buta membabu
Tentu demi kekhilafan ini butuh kau pahami, Sayang
Aku masih manusia yang manusiawi kan?
Engkau adalah dewiku
Bila engkau raib, tak ada lagi yang kupuja
Engkaulah putri pelita hati
Bila engkau pergi, tak ada lagi lentera untukku meniti
Bila cemburu itu tanda cinta
Maka tak kan kuhentikan cemburu itu
Bila benci karena sayang
Aku tak mau itu
Karna yang tak mungkin bisa kurobah adalah
Aku sayang karna cinta
Aku cinta karna memang cinta, cinta, cinta
SAyang
Jika esok kau baca puisi ini
Beri tanda sepenggal kata
Atau diam saja
Yang pertanda genapnya aku yang tak sempurna
Aku yang gila
Kita jadi buta
Aku tambah gila
Kita makin lupa bentuk surga dan neraka
Karna cinta telah mengadu domba asmara kita
Puisi by : Nam
Februari-2016
Sekian puisi untuk kali ini semoga puisi-puisi di atas bisa menghibur sobat semunaya. dan Semoga puisi ini juga bisa bermanfaat untuk yang membacanya. Dan untuk puisi yang selanjutnya jangan lupa share puisi ini dan tetap berkunjung pada website ini. kita bisa jumpa lagi pada postingan yang selanjutnya. Akhir kata dari saya wassallam.