Sobat aturan main dalam membuat sebuah puisi patidusa cemara adalah anda harus mengikuti formasi yang di tentukan oleh pencetus puisi ini. 1-2-3-4 itu adalah formasi standar yang harus di penuhi oleh para pengrang puisi ini. memang di butuhkan ide-ide yang cemerlang sehingga nantinya akan mampu memunculkan sebuah karya dengan bahasa yang menawan. kreativitas para pembuat puisi dalam membuat puisi ini memang di butuhkan kerja keras karena ia harus benar-benar memilih kata-kata yang tepat sehingga akan menjadikan sebuah karya yang maksimal.
Baik Sobat tak usah terlalu berpanjang lebar langsung mengenai Puisi Patidusa cemara, saya akan memberikan beberapa contoh karya yang itu adalah salah satu karya puisi patidusa cemara. tidak begitu bagus namun jika hanya untuk sebagai sebuah contoh maka ini sudah memenuhi syarat lebih dari cukup. baik sobat mari kita simak bersama mengenai Puisi patidusa tersebut :
CERITA RINDU
.
tangis
berderai sudah
tergenang kelopak netra
mengingat kasih tiada kabar
.
belenggu
kisah permata
penuh harapan membayang
riuh kata ketika berkasih
.
simfoni
dayuan rindu
masih terngiang syahdu
berdetak jantung tiada sengaja
.
kasih
menyebut namamu
lirih suara sayup
hanya desah bibir mengatup
.
rindu
mulai menggoda
menggapai, langit tinggi
kumasih saja sayang kamu
Puisi by : Netty Tanjung
CEMARA CEMARA PATIDUSA
Cemara
Runcing memucuk
Daun kecil tegak ramping
Bagian bawah mengakar empat
Patidusa
Sajak pembaru
Bersusun empat lirik
satu dua tiga empat
Karya
Patidusa bercemara
Satu kata beratas
Empat ucap lirik dasar
Tanamlah
Indahkan panorama
Alirkan jiwa berkarya
Dalam eloknya patidusa cemara
Puisi by : YO HERIE SYTIDNA
WAHAI KHAYAL
Terseok-seok
Mendaki hasrat
Meresapi arti hidup
Menatap buta dunia fana
Ada ...,
Tapi Tiada
Khayal di kepala
Meronta, hancurkan jalan akal
Kau ...,
Terus membohongiku
Keindahan pemberianmu, semu
Kubunuh kamu ..., wahai khayalku
Puisi by : freehardday
RINDU DENDAM
Rindu
Sunyi melompong
Gigil kalbu; beku
Jeritan resah jiwa meraung
Dendam
Cinta, kasih
Ingin segera tertunai
Timbunan hasrat siap menerkam
Puisi by : Erlangga Dias (PPOL)
JIWA SAMPAH
Hei!
Jiwa merugi
Apa yang terjadi?
Ocehanmu sumbat telinga kami
Jika ...
Tidak suka
Tutup saja semua
Panca indra dalam menyimak
Kami
Bukanlah jiwa
Penyampah yang membusuk
Hanya mencari kesempatan berulah
Harusnya
Kamu sadar!
Selalu terluntah kata
Dan tersungkir dari kolega
Instripeksi diri lebih bijak
Umur sudah menanjak
Masih kanakkanak
Berucap
Lolonganmu berupa bunyi sampah
Tertimbun dan mengurai
Dalam pembakaran
Kemarahan
Selayaknya berakhir di pembuangan
Tersingkir dan diasingkan
Hilang lenyap
Tenang ...
Tetapi kemaafan selalu diberi
Agar ke-insyaf'an nanti
Jiwa sampahmu
Bersih
Puisi by : Zie Qarisa Sasmi
Puisi di atas adalah beberapa contoh Puisi Patidusa cemara, tapi sobat bisa lihat di puisi paling terkhir ternyata bisa di kolaborasikan dengan Puisi patidusa tangga. bagi sobat yang berniat untuk belajar puisi ini silahkan anda pahami dulu konsepnya kemudian coba tuangkan insyallah jadi. lanjut lagi bagi yang ingin share puisi-puisi di atas. silahkan sobat tekan tombol share di bawah yang sudah kami sediakan. oke selanjutnya adala sekian dari saya wassallam.