Seperti biasa sobat kali ini saya akan kembali membagikan puisi update harian, sebagai ganti kemarin yang kemaren sempat gak posting updatanya. Sekali lagi saya mohon maaf oleh karena itu hari ini saya post dua artikel puisi harian yang ke-4 dan ke-5 saya jadikan satu. Semoga sobat belum pindah kelain hati. Oke karena puisi-puisinya sudah saya siapkan, maka ada baiknya jika kita langsung menuju ke TKP saja sobat. Oke langsung saja berikut adalah puisi harian yang ke-5 semoga sobat bisa menikmati puisi-puisinya.
KAMU
Untukmu
Sebuah nama
Membiaskan rasa rindu
Yang menggetarkan hatiku, merana
Kala kau hempaskan kembali
Rinduku kini musnah
Terbang melayang
Hilang
Malam
Saksi bisu
Cinta yang terhempas
Antara aku dan kamu
Sayang, aku lelah kini
Dalam permainan cintamu
Aku pergi
Selamanya
Maafkan
Semua salahku
Kini kerinduanku memudar
Bukan untukmu, selamat tinggal
Puisi by : Dewy Rose
CAHAYA
Cahaya
Semua membutuhkan
Cahaya yang menerangi
Kegelapan yang menyelimuti hati
Cahaya Illahi yang terbukti
Taada yang menandingi
Menjadikan hati
Terang
Sungguh
Hati damai
Jika cahaya ini
Datang dalam kegelapan hati
Do'a yang ku panjatkan
Membuat sebuah kedekatan
Pada Tuhan
Tenang.
Puisi by : Sabrina/TR
KAKTUS DAN BURUNG
Kaktus
Itulah namamu
Penguasa daerah tandus
Tegar antara bebatuan, debu
Dibungkus kembang dan duri
Angkuh kokoh berdiri
Menantang mentari
Berseri
Aku
Tidak gentar
Apapun resiko bagiku
Karena itulah aku lahir
Di antara duri-durimu itu
Akan kubangun sarang
Itu takdirku
Burung
Puisi by : Bobby
CURHAT
Awalnya
Kita berteman
Saling bincang, berdua
Lama-lama ada asa berbeda
Ketika komen, inbok terlambat
Mulai timbul masalah
Ada rasa
membara
Curiga
Melanda jiwa
Mengekang rasa kita
Menumbuhkan rasa cemburu, bersama
Awalnya aku cuma curhat
Sama kamu, tapi
Ada rasa
Cemburu
Sepenggal
Syair lagu
Yang kunyanyikan kini
Seperti kisah kita, Sayang
Puisi by : Dewy Rose
CURHAT
Rindu
Ini untukmu
Cepat datang kemari
Sudah lelah tak terarah
Kecewa
Kau pergi
Bertemu dengan dia
Sekian lama aku menunggu
Itu
Bukan cinta
Kau main saja
Semua bohong belaka
Benci
Menusuk dada
Aku tidak percaya
Jangan kau dekati aku
Puisi by : Yani
BUMI PUN MENANGIS
Suram
Seketika kelam
Gejala alam terganggu
Mentari perlahan meredup sendu
Pertiwi dilanda badai cemburu
Ibu pun mengadu
Terisak sedu
Pilu
Pekat
Hilang hasrat
Gelap tak berwarna
Langit tersapu kabut mega
Oh duniaku buta aksara
Tertinggal ejaan cuaca
Mengapa bisa?
Gila
Hujan
Berhentilah turun
Bumi tenggelam menangis
Tanah bulirku terserap habis
Biarkan aku mengecup pelangi
Ceria bahagiakan diri
Meniti hari
Sendiri
Puisi by : KMB
BILA MASIH CINTA
Cinta
Kupertaruhkan jiwa
Berjuang menyatukan hati
Demi menggapai kebahagiaan hakiki
Cinta setulus hati kuberikan
Kutetapkan untukmu seorang
Ketahuilah sayang
Renungkan!
Jagalah
Tanamkan percaya
Buang semua curiga
Bila masih menyimpan rasa
Enam bulan sudah lamanya
Diriku tiada tersapa
Oh, kenapa
Cinta
Puisi by : Tania
BUNUH SAJA
Cintaku
Bunuh saja
Mati bagai bangkai
Tak berbekas dalam tiraimu
Bunuh saja angan bersama
Biar lara lenyap
Tak berbekas
Musnah
Rasa
Melebur jiwa
Terkubur dalam nisan
Menyatu jadi tanah berdebu
Puisi by : Widayati
SEMANGATKU BASAH
Dari derasnya rintik hujan
Pun gelegar guntur
Kutemukan cinta
Alami
Berbagi
Jalan terang
Di hamparan basah
Bersama riuh angin senja
Bening-bening yang jatuh berderai
Tersematkan setitik pesan
Langit berkasih
Nikmat
Berair
Luruhkan resah
Hangatkan hati menghamba
DariMu yang mendinginkan panas
Puisi by : Andalas
SILANG WAKTU MENGHILANG
Desir
Angin berpasir
Jauh pandang tersamar
Perlahan kian hitam berpencar
Halusinasi
Terbawa mimpi
Segenap harap menanti
Namun langkah tlah terhenti
Tersulam
Luka dalam
Aral terjal menghantam
Tragedi sepi kembali menghujam
Silang
Waktu menghilang
Kering hamparan ilalang
Searah jalan dalam bimbang
Berputar
Lari terkejar
Sebelum lumpuh terkapar
Sedaya upayah aku menghindar
Puisi by : Elba Nilam Intansari
RINDU PUALAM
Dingin raga terhangat demam
pecah awan lebam
luruhkan hitam
terbenam
Berhujan di keriangan alam
pada senja silam
senyum tersulam
dalam
Kasih sayang berdewi malam
dendang bunda meredam
sudut kelam
rendam
Rasa tak pernah padam
menanti rindu pualam
panjat temaram
berdiam
Puisi by : Andalas
Sekian dulu puisi yang saya share pada update puisi harian yang ke-5 pada kali ini. Semoga sobat terhibur dengan puisinya, semoga juga bisa menjadi manfaat untuk sobat. Demi untuk terus berkembangnya website ini jangan lupa share puisi-puisinya tapi jangan lupa kredit penulis jangan pernah di hapus. Oke sekian jumpa lagi pada postingan selanjutnya pada puisi update harian yang ke-6. Saya akhiri wassallam.