Kumupulan Puisi Campuran Harian Update Setiap Hari Yang KE-6

Hallo sobat jumpa lagi dengan www.cetmas.com Semoga hari ini kalian telah menjalani hidup ceria canda tawa, meski saat ini ibu kota tengah di landa bencanan. Oke seperti biasa saya akan kembali mengupdate puisi harian seperti yang sudah saya janjikan sebelumnya. Namun saya minta maaf karena saya telat posting, harusnya saya bisa posting lebih awal mungkin di siang tadi. ada hal yang membuat saya jenuh untuk posting. Gara-gara tadi saya ujian tidak bisa mengerjakan bahkan satu No pun. Oleh karena itu mud saya untuk posting hilang, namun meski begitu aku berusaha untuk terus memberikan yang terbaik untuk kalian.

Kumupulan Puisi Campuran Harian Update Setiap Hari Yang KE-5


Oke seperti biasa puisi ini akan berisi puisi-puisi campuran, termasuk salah satunya adalah puisi yang membahas peristiwa yang siang tadi menggemparkan ibu kota. Tapi tenang saja jika kita senantiasa dekat padanya maka kita semua akan merasa aman. Oke karena semua sudah siap mari kita simak puisi-puisinya selamat menikmati.


BADAI PASTI BERLALU

Memang sudah suratan takdir
Semua pasti tersingkir
Jangan mungkir
Pikir

Semak
Banyak onak
Kemana kaki beranjak
Dalam persimpangan berhenti sejenak

Tebarkan senyummu wahai cantik 
Buang rasa sakit
Jangan panik
Bangkit

Percaya
Usah berduka
Aku baik-baik saja
Semua akan seperti semula

Puisi by : Deco Bintang

PESONA RASA

Kesunyian
Selalu biaskan
Sayatan rindu tuliskan
Tinta putih diantara kalian

Ternyata ada warna mewarnainya
Balur tinta cahaya
Gemerlap kisah
Kasih

Pelangi
Penuh rupa
Merekat kasih warna
Menggetarkan jarak penuh pesona

Puisi by : Shulton Taufik

CUMA SEKEDAR JERIT

Barangkali butuh beberapa wacana
Atau setidaknya bencana
Seragam tercipta
Kata-kata

Mana-mana
Di mana-mana
Berlomba caci sengketa
Menuduh pasti, mereka buta

Mungkin saja harusnya begini
Sedikit ledakan meracuni
Benteng terkebiri
Curi-curi

Ini
Tragedi nurani
Terkuak selepas jeri
Nyatanya butuh pengejut diri

Benarlah, cukup satu ledakan
Riuh segala pembicaraan
Jerit-jerit menyalahkan
Perbuatan

Teguran
Lebih dadakan
Kiranya jadi pemberitaan
Berkabar lalu tinggal kenangan

Puisi by : Agni

UNTUK PEREMPUAN YANG PALING MENCINTAIKU

Matamu tempatku melepas peluru
Atau lusinan badai
Riak senyummu
Damai

Kadang
Mulutku magma
Mungkin kamu meradang
Tapi tetas saja menerima

Saat sesat menuntunku pulang
Pelukmu selalu lapang
Senandung perlahan
Menenangkan

Badai
Kamu semai
Dunia kamu lawan
Meski hanya sebelah tangan

Dengan apa aku membalas?
Dengan seluruh aku?
Tak lunas
Ibu 

Puisi by : Pluto

SEBUAH POTRET

Derap waktu henti melangkah
Jarumnya telah patah
Tertancap panah
Berdarah

Basah! lukis telah tertumpah
Tiada; sialah sudah
Karangan asa
Harga

Bukan apa-apa! usahlah dilihat
Warna yang lindap
Sirat mengerat
Tersingkab

Larilah! Bercak kan terhapus
Lalui jejak waktu
Tinggalkan rasa
Potret

Puisi by : Tusya

KAU MEMBUATKU GILA

terpana 
tak berdaya 
tersudut himpit pesona 
selentik indah binar jelita

paksa 
tak bisa 
selalu saja menggoda
beroleng dalam derai asmara

rasa 
indah melata
mencuri sempat bersuka 
selaksa menambah garis bianglala

senja 
terbiasa manja 
rinai hujani mata 
duhai sepikat hati tercipta

Puisi by : Andalas

BERDUKA

Hari ini Nusantara berduka
Luka menggores persada
Prilaku sadis
Teroris

Korban
Musibah menghampiri
Jiwa raga kehancuran
Jeritan bom melanda Pertiwi

Turut berduka cita membahana
Mengharu biru rasa
untuk korban
pemboman

Puisi by : Sukma Melati Jingga

KENANGAN DAN DERITA

Dalam perjalanan kita bermesraan
Kala sedang berduaan
Teringat kenangan 
Kehujanan

Bercanda saling tertawa manja
Diriku engkau puja
Bahagia kurasa
Seketika

Seakan dunia milik berdua
Kebahagiaan tergenggam selamanya
Tanpa dilema
Mendera

Semua kini tinggal cerita
Menyapa pun tiada
Aku merana
Terluka

Demi orang yang kucinta
Kini terasing keluarga
Berkorban kurela
Menderita

Penat sudah rasa jiwa
Pedas menghujam dada
Lelah raga
Menyiksa

Puisi by : Tania 

DERMAGA HATIMU

jauh
penuh liku
hatimu yang membatu
suci pendirianku telah berubah

sayangku
dengarkan aku
mustahil 'kan berlabuh
jika dayung tak terkayuh

Puisi by : Fadillah 

ELEGI CINTA PUTIH

Bening
Telaga bergeming
Mengendap di mata
Bak air surgawi bermuara

Getar
Dada berdebar
Tertiup angin mendesir
Tepian laut indah berpasir

Jernih
Membias warna
Elegi cinta putih
Kisah biru berakhir duka

Pujangga
Puja jiwa
Kekasih berujung Surga
Menemuimu di atas pusara

Puisi by : Kemilau Mata Bening

Berikut di atas adalah daftar puisi campuran hari ini semoga kalian yang membaca suka dengan puisinya. Oke sekian dari saya semoga ini bisa membantu kalian semuanya amiiin. Jumpa lagi pada restoran ini. akhir kalam wassallam.