Dalam puisi harian yang ke-8 ini, seperti biasa saya akan berikan sekitar 10 puisi random yang sobat nantinya bisa menikmati puisi ini. Dari 10 puisi ini sudah pasti akan ada bermacam-macam kategori puisi. Ada puisi cinta, puisi religi atau bahkan puisi persaudaraan. Oke langsung saja karena puisinya sudah di siapkan maka sobat bisa menikmatinya. Oke berikut adala puisinya baca dengan seksama ya sobat.
PEMUISI ORANG YANG KESEPIAN
sendiri
memahat puisi
pena hati menari
mengikut rentak nan sepi
pemuisi
jiwa sepi
berteman serpihan imajinasi
hayal melukis selaksa ilusi
bahagia
dongeng belaka
hanya pemanis kata-kata
pemuisi orang yang terluka
kesepian
hatinya kesepian
pemuisi tiada teman
kadang bertanya-tanya pada malam
Puisi by : Yanzhen
PECAHNYA KELUARGA
Pecah
Mulai terbelah
Tak lagi searah
Ini akibat nafsu serakah
Berlomba
Mengejar dunia
Semua ingin dipuja
Hingga lupa pada asalnya
Ceria
Berubah seketika
Hilang secara tiba~tiba
Kebersamaan tak lagi ada
Cerna
Coba dirasa
Apa arti kita
Seberapa besar nilai keluarga
Puisi : Ariya
MAWAR BERDURI
Mawar
Semerbak mekar
Menghiasi sebuah taman
Tampak indah dari kejauhan
Kumbang
Seketika datang
Gairah seakan meradang
Melihat pesona sang kembang
Mawar
Durinya tajam
Pelindung yang kekar
Kala kumbang hendak menerkam
Puisi by : Safitri
KENAPA
Saya?
Beliau mengangguk
Senyum cemberut bertanduk
Di depan kelas kumenunduk
Kelas satu sejuta bungkam
Bisik sumbang menggumam
Pelanggar alam
Terbiasa
Bersahaja
Pedas bertingkah
Pengajar pun marah
Hukuman berjalan tetap ramah
Pengajar cantik wibawa pemarah
Aku senyum pasrah
Memang salah
Kenapa?
Saya?
Beliau tersenyum
Surga indah maklum
Saya tak bisa menyanyi!
Puisi by : Ira
INGKAR
Diam
Hanya menatap
Mulut tak berucap
Penat biar aku cecap
Sepi
Malam ini
Bulan dan bintang
Yang malam selalu datang
Suara
Sayup merdu
Binatang malam bersenandung
Nyanyikan melodi mengharu biru
Engkau
Kawan baikku
Tak datang kemari
Tinggal aku berteman sepi
Puisi by : Della
PEMBUNUH TAK BERDOSA
Diam
Ku terdiam
Di bawah rembulan
Menunggu seseorang datang menyelamatkan
Cemas
Risau melanda
Seseorang tak bersahabat
Datang membawaku pergi bersamanya
Perasaan
Suara hati
Berkata hampa kosong
Wajah terlihat bimbang bodoh
Ia
Kuda putih
Bukan ia malaikat
Malaikat mautku datang menjemput
Puisi by : Santa
BADAI PASTI BERLALU
Memang sudah suratan takdir
Semua pasti tersingkir
Jangan mungkir
Pikir
Semak
Banyak onak
Kemana kaki beranjak
Dalam persimpangan berhenti sejenak
Tebarkan senyummu wahai cantik
Buang rasa sakit
Jangan panik
Bangkit
Percaya
Usah berduka
Aku baik-baik saja
Semua akan seperti semula
Puisi by : Deco
ISAK PERTIWI
Kepulan asap menari di udara
Pembuatnya digiring ke neraka
Dipaksa nikmati sajian ranjau
Dengan aroma kacau balau
Bila hendak jatuhkan teror
Lihat jarum jam dalam kolor
Mengapa kaubuat sarinah menggerah?
Apakah 'Saritem' terlalu solehah?
Pertiwi kembali terisak sayang
Dimulai tikus pengerat uang
Ledakan si hijau menggarang
Dan mahluk gaib penyerang
Kemana 'aman' berlari?
Aman setelah sukses korupsi?
Setelah uang menumpuk di lemari?
Lantas menunggu ditembak mati?
Kami menunggu tangan pemungkas
Agar segunung perkara ditumpas
Bukan gelontorkan selaksa janji
Yang meruntuhkan pertiwi kami
Puisi by : Vikry
TIGA PURNAMA
Tiga purnama menungkik turun sekejab mata.
Padahal malam masih panjang
Bagaimana mungkin hening dapat dinikmati
Bila kerlingan bintang memudar.
Kejora, sama sekali tak terlihat.
Swara-swara sumbang itu tlah memecah malam
Sesekali mengusik telinga
mengajak pergi ke tempat terasing.
Dialah yang tlah menerbangkan impi.
Ditengah hamparan luas
Dibalik dedaunan kering
Doa-doa tetap berpancar
Walau pagi akan tiba.
Puisi by : Ronny Del
PERJALANAN BERLARI
Satu dua tiga
hitungan di mulai
ayo berlari sedari pagi
sejak detik pertama jangan berhenti
kencangkan sabuk pengaman.
Awas! kena tilang
yang salah wajib dapat hukuman
yang menang dapat piala.
Apa yang di tempuh ada lika-liku
apa yang di rengkuh mutlak milikmu.
Hei, awas terjebak macet,
kepencet diri sendiri.
berhati-(hatilah) hendak meniti
salah asuhan mengantarkanmu ke jurang
jikalau terperosok sulit untuk kembali pulang.
Jangan mundur tetaplah di depan
yang di depan pastilah duluan sampai ke taman.
impian yang masih terjaga
hingga pada akhirnya,,
Tiga dua satu...
hitungan mundur di mulai
peluru meletus mampus tidurlah,
perjalanan berlari pun usai.
Puisi by : Rony Del Bachty
Berikut di atas ini tadi adalah kumpulan puisinya sobat. Semoga puisi-puisi ini bisa membuat sobat tambah tertarik dengan dunai sastra dan mencobanya. Oke sobat saya rasa saya cukup sekian dulu dari saya. Semoga puisi dia atas bisa menjadi salah satu referensi untuk anda jangan lupa share dan sekian jumpa lagi pada pertemuan selanjutnya wassallam.